Sabtu, 21 November 2015

Perlengkapan Pendakian

1. Carriel atau Tas gunung

tas gunung atau carrier
Carrier atau Tas Gunung
Perlengkapan wajib individu. Tas ini fungsinya sudah sangat jelas, yaitu untuk membawa dan menampung barang bawaan serta perlengkapan lainnya dalam mendaki gunung. Bedanya dibanding tas biasa, tas gunung ini memiliki kapasitas yang lebih besar. Biasanya  tas yang digunakan berkapasitas 45 liter, 65 liter, 75 liter, 85 liter, bahkan ada yang sampai 115 liter.
Kapasitas besar ini disesuaikan oleh masing-masing orang. Tidak semua orang harus menggunakan tas berkapasitas besar. Tas gunung kapasitas besar biasanya dibawa atau dimiliki oleh mereka yang terbiasa menjadi leader ataupun porter dalam kelompok pendakian. Dalam satu kelompok, dengan jumlah anggota 11-15, cukup 1-3 saja yang membawa tas berkapasitas besar. Hal dimaksudkan agar dalam perjalanan tidak semua anggota mendapat beban fisik yang sama saat perjalanan. Harapannya, saat ada kelelahan dari anggota lain bisa berbagi beban atau bertukar beban tas.
Tas gunung juga harus terbuat dari bahan yang kuat. Bawaan yang banyak tentu mengharuskan wadahnya memiliki kekuatan dalam menampung. Jangan sampai ditengah jalan tas rusak hanya kerena tidak kuat menahan beban.
Desain pun dibuat sedemian rupa agar dapat menampung perlengkapan mendaki gunung sesuai letak dan posisi yang tepat. Seperti, adanya kantong di bagian atas untuk menaruh pelastik, jas hutan, tali rafia atau yang lainnya. Ada tali pengikat di samping kanan kiri, atas, bawah yang fungsinya bisa disesuaikan masing-masing. Paling penting tas gunung juga harus memiliki penutup tas yang anti basah agar ketika hujan, tas terhindar basah dan barang di dalam aman dari hujan.

2. Jaket

jaket
Jaket adalah salah satu peralatan pendakian yang sangat penting, sifatnya wajib. Jaket ini berguna untuk menahan dan mengurangi dingin sehingga panas tubuh tetap terjaga. Hal ini berguna untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan karena dingin.  Cukup banyak kasus pendaki yang mengalami hipertemia atau kedinginan karena jaket yang tidak memadai untuk Manahan dingin. Jadi bawa lah jaket yang nyaman agar pendakian Anda juga aman.

3. Sepatu atau sandal gunung


sepatu gunung
Sepatu Gunung
Mendaki gunung ini akan melewati berbagai medan yang dinamis dengan tanah bergelombang, batu-batuan, akar, tanah berpasir, ataupun genangan air. Oleh karena itu sangat dianjurkan tentu menggunakan sepatu khusus gunung. Sepatu gunung memiliki pijakan yang sudah disesuakan agar mencengkeram kuat dalam berbagai medan. Pijakan kuat ini menghindari terjadinya kecelakaan karena sepatu yang tidak cocok di perjalanan. Jadi, sepatu ini sangat enting karena banyak pendaki mengalami cidera disebabkan kaki yang terpelintir entah karena salah berpijak atau sepatu yang tidak cocok.
sandal gunung
Sandal Gunung
Selama pendakian saya sarankan gunakan sepatu gunung. Dan saya pribadi memang lebih sukamenggunakan sepatu gunung daripada sandal karena merasa lebih nyaman bergerak secara bebas. Sandal hanyalah cadangan jika sepatu rusak atauapun jika ingin sekadar berjalan-jalan saat sudah mendirikan tenda. Kaki juga perlu ruang bernafas setalah lama sesak di dalam sepatu.
Pilihlah juga sepatu gunung antiair agar jika hujan atau melewati genangan air kaki Anda tidak basah yang akan menyebabkan ketidaknyamanan kaki dalam bergerak.

4. Jas hujan dan atau ponco

ponco untuk naik gunung
Ehwa Kurniawan
Seperti namanya jas hujan berfungsi untuk melindungi tubuh Anda dari hujan ketika mendaki sehingga badan dan peralatan Anda tetap kering. Selain jas hujan mungkin juga digunakan sebagai dasar untuk Bivak dalam kondisi darurat. Nah, untuk membuat bivak ini biasanya menggunakan jas hujan jenis ponco yang lebar, bukan jas hujan yang terdiri dari kemeja dan celana antihujan. Saya sendiri saat mendakian membagi beberapa anggota untuk membawa jas hujan jenis ponco dan jas hujan jenis kemeja celana. Hal tersebut untuk berjaga-jaga saja kalau ada kondisi yang mengharuskan mendirikan bivak sederhana.

5. Pakaian ganti

celana gunung
Bawalah  pakaian ganti secukupnya. Ganti pakaian Anda jika sudah basah karena kaeringat atau lembab. Pakaian yang basah dapat membahayakan kondisi tubuh. Dengan mengganti pakaian badan akan lebih segar dan tetap hangat. Jumlah pakaian ganti disesuaikan dengan tujuan dan berapa lama waktu pendakian.

6. Peralatan makan

piring plastik agar tidak pecah di gunung
Kalau peralatan masak adalah perlengkapan wajib kelompok, makan peralatan makan adalah perlengkapan wajib individu. Setiap anggota harus membawa minimal satu piring, gelas, sendok, dan garpu. pilihlah yag berbhan plastik agar tidak pecah di perjalanan. Masing-masing satu saja sudah cukup.

7. Makanan dan Minuman

air untuk mendaki gunung
Makanan atau bahan makanan yang wajib dibawa adalah beras satu liter untuk perjalanan 2-3 hari. Lalu bawa juga mie instan, mie ini untuk mengantisipasi ada kekurangan bahan makanan karena kesalahan prediksi kebutuhan makanan kelompok ataupun karena kondisi darurat. selebihnya pendaki dapat membawa makanan ringan kesukaan sesuai kecukupan masing-masing selama tidak membebani perjalanan berlebihan. Bawalah makanan manis atau berkarbohidrat tinggi.
Selain makanan, tentunya bawa lah air mineral. Setidaknya setiap individu 2 liter berupa 1 botol besar dan 1 botol kecil. Bekal tersebut untuk perjalanan 2-3 hari dan tujuan gunung yang memiliki sumber air.

8. Kantong tidur atau sleeping bag

kantong tidur mendkai gunung
Kantong tidur atau sleeping bag berguna untuk menutupi tubuh Anda pada saat tidur di tenda sehingga tubuh kita tetap hangat. Tidak dapat dipungkiri, bahkan jika Anda tidur di tenda, biasanya masih tidak cukup untuk menjaga masuknya udara pegunungan yang dingin selama malam hari. Dua faktor perlu dipertimbangkan ketika memilih kantong tidur adalah kualitas bahan dan ukuran. Kantong tidur besar, tidak selalu baik dalam menahan dingin. Karena saat ini juga sudah ada produk yang sangat tipis tapi memiliki kehangatan yang baik. Bahan utaa polar wajib jadi pertimbangan untuk kehangatan saat tidur.

9. Matras

peralata naik gunung
Matras
Matras ini berfungsi sebagai kasur saat tdiru di dalam tenda. Atau sebagai alas duduk saat ingin bersantai ria saat bersitirahat, berteduh dan sebagainya tanpa harus duduk beralaskan tanah. Secara umum matras berbahan karet. Pilihlah sesuai selera saja karena ada matras dengan karet tebal atau tipis.

10. Sarung tangan

sarung tangan gunung
Sarung tangan
Sarung tangan sangat berguna untuk melindungi tangan dari goresan, gesekan, atau mungkin gigitan kecil dari hewan di tangan Anda ketika melewati trek di gunung, terutama di hutan lebat atau berduri. Selain itu, sarung tangan ini juga berguna untuk enjaga suhu tubuh Karena salah satu tubuh bagian tubuh kita, yaitu jari-jari snagat sensitive terhadap udara suhu dingin. Saya biasanya membawa dua pasang sarung tangan, satu tebal yang biasanya digunakan ketika melewati medan berat seperti ketika memasuki jalan berbatu atau hutan atau semak-semak. Sementara lain kain lembut sarung tangan yang saya biasanya pakai saat tidur untuk mendapatkan kehangatan.

11. Masker

Beberapa gunung memiliki lintasan berpasir dan sangat berdebu. Hal ini tentu dapat mengganggu pernafasan. Masker ini berguna sebagai topeng untuk menghindari debu saat mendaki gunung. Selain itu juga berguna untuk mengurangi eksposur terhadap dingin pada bibir dan mulut. Selain itu, masker ini juga bisa digunakan sekadar menjaga wajah dari paparan sinar matahari.

12. Kupluk

kupluk penutup kepala
Kupluk berguna sebagai penutup kepala untuk mengurangi dingin. Meskipun kecil, kupluk sangat penting untuk menjaga panas tubuh. Kepala dan telinga Apakah jugasensitif terhadap dingin. Silakan Anda bisa membawanya demi kenyamana. Tidak juga tidak apa selama ini memiliki daya tahan yang baik terhada dingin.

13. Headlamp atau senter

Headlamp
Penting untuk kondisi gelap. Headlamp ini adalah senter yang menempel di kepala. Dengan headlamp(lampu/senter dipasang di kepala) atau senter akan membantu Anda melakukan berbagai kegiatan di malam hari. Selain itu headlamp/lampu senter juga penting ketika saya bepergian ke puncak pada dini hari. Pendaki tentu akan lebih mudah menggunakan headlamp daripada senter biasa yang dipegang di tangan karena dengan headlamp tangan jadi lebih leluasa bergerak dan beristirahat.
Jangan lupa pula membawa baterai cadangan untuk mengantisipasi habisnya daya baterai senter. Selain membawa baterai cadangan, beberapa pendaki bahkan biasanya membawa headlamp cadangan serta senter kecil untuk mengantisipasi kalau ada kerusakan pada headlamp yang digunakan.

14. Kaus kaki

Kaus kaki dibutuhkan untuk menghangatkan kaki dan kaki dari dingin. Sama halnya seperti sarung tangan. Manfaatnya akan sangat terasa saat tidur di malam hari. Setidaknya bawalah 2 pasang kaos kaki saat mendaki gunung. Sepasang dikenakan untuk perjalanan pendakian sementara sepasang yang lain digunakan pada saat tidur.

15. Decker

Ini pilihan untuk di bawa. Tapi, decker ini berguna untuk mengurangi beban lutut saat memanjat atau turun gunung demi meminimalkan kemungkinan cidera pada lutut. Decker dari kain yang terbuat dari lembut dan elastis.

16. Gaiter

Jika gunung tuuan Anda memiliki medan berpasir, alat ini perlu dimiliki. Gaiter dipasang di bagian atas sepatu sebagai penutup sampai sebatas lutut. Biasanya terbuat dari kain atau polyester. Titik untuk melindungi bagian bawah kaki, dan juga untukmenghindari masuknya pasir dan batu ke dalam sepatu saat melewati trek berpasir dan berbatu di pegunungan.

17.  Trekking pole atau Tongkat daki

Tongkat ini berfungsi untuk membantu waktu istirahat panjat terutama ketikamelewati lereng cukup miring. Istilah ini hanya tongkat. Trekking tiang ini mampumenyesuaikan panjang pendek tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda tidak perlu memaksakan diri untuk memiliki alat ini.

18. Obat-obatan pribadi

Mempersiapkan perawatan perawatan-terutama jika Anda memiliki penyakit tertentus eperti Alergi, dll. Obat lain yang dapat diambil termasuk obat luka, minyak kayu putih, balsem, madu, gula, tolak angin dll.

Perlengkapan Kelompok

1. Tenda

Tenda   diperlukan untuk tempat berteduh dari konisi alam yang tidak memunginkan perjalanan dilanjutkan atau tempat kita tidur saat bermalam. Tenda ini seperti versi rumah mini.
Ada banyak jenis tenda dengan berbagai model, ukuran, kapasitas dan tingkat kualitas. Jika Anda mendaki misalnya hanya berdua, ya mengapa membawa tenda dengan kapasitas empat atau enam orang. Cukuplah bawa tenda dengan ukuran 2-3 orang saja.
Setidaknya ada hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika membeli sebuah tenda, yaitu berat tenda, ketahanan dan kualitas bahan dalam melawan dingin, hujan dan angin.  Standar tenda saat ini juga sudah memiliki penutup tenda ataupun teras tenda. Penutup ini fungsinya agar embun atau air hujan tidak langsung menimpa tenda. Untuk bahan dapat disesuaikan budget saja. Tenda bagus tentu memiliki bahan yang baik dan tidak mudah merembes embun ataupun air hujan.
Tenda yang mudah merembes embun atau hujan tentu akan membuat kita tidak nyaman. Jadi pilihlah tenda berkualitas baik jika Anda ingin memilikinya. Jika ingin menyewa sesuaikan dengan tujuan dan kondisi cuaca saat akan mendaki.

2. Peralatan masak beserta bahan makanan


Trangia
Kompor dan peralatan memasak yang diperlukan untuk memasak dan makan selama pendakian. Ingat, selama di gunung tidak warung makan.  Bawalah kompor dan peralatan masak yang benar-benar diperlukan. Pertimbangkan juga ukurannya. Bawa saja panci kecil dan perlengkapan makan tentara. Dalam satu kelompok berjumlah 10-12 orang bawa 2 peralatan makan tentara atau nesting sudah cukup. Biasanya terdiri dari 3 bagian, yang masing-masing dapat digunakan sebagai tempat makan, memasak air, dan memasak makanan semisal nasi.
Nesting
Lalu bawalah kompor, jumlah 10-12 orang bawalah minimal 2 kompor gas kecil. Dalam pendakian gunung berangin bisa juga membawa kompor antibadai agar angin dari kompor tidak mudah padam.
Lalu untuk bahan bakar bawalah setidaknya 3 gas kecil. Selain gas bisa jug cadangan membawa parafin.
Untuk bahan makananan, sesuaikanlah sesuai menu yang direncakan saat pendakian.

3. Trash bag atau kantong sampah besar

Ingat, sampah yang dihasilkan selama perjalanan jangan dibuang di alam, tetapi bawa kembali sampai menuju pos dan dibuang pada tempat semestinya. Trash bag ini berguna untuk meletakkan sampah-sampah selama pendakian. Sebagai contoh bungkus-bungkus makanan Anda.
Selain sampah tas ini juga berguna sebagai lapisan pada bagian dalam ransel tas gunung untuk menjaga barang, terutama pakaian tetap kering. Dalam keadaan tertentu bila hanya ransel/tas gunung saja tanpa dilindungi trash bag di bagian dalam maka barang Anda bisa lembab karena paparan hujan dan dingin. Kantong sampah atau trash bag ini beli lah yang besar, bukan sekadar pelastik keresek biasa. Biasanya berukuran 30cm lebih.

4. Peralatan navigasi

aat navigasi selama mendaki
Ehwa Kurniawan
Peralatan navigasi diperlukan untuk menunjukkan arah atau membantu Anda dalam kasus tersesat. Peralatan termasuk GPS, peta dan Kompas.

5. Pisau

Pisau ini pasti berguna untuk memotong-potong. Misalnya memotong bahan-bahan makanan,tali, dll. Selain itu pisau ini juga berguna untuk menonton (pertahanan diri) terhadapk emungkinan serangan binatang-binatang mungkin saja terjadi

Rute Pendakian Gunung Arjuna


Basecamp - Pos Pet Bocor :

Dari basecamp menuju pos pertama yaitu Pet Bocor hanya membutuhkan waktu 30 menit, dengan kontur jalur makadam dan trek agak landai. Di pos Pet Bocor ini terdapat sumber air dari pipa-pipa yang bocor. Disini juga terdapat sebuah warung makan yang biasa dijadikan tempat nongkrong para pendaki yang sedang ngecamp disini. Disini juga sering dijadikan tempat camping ceria oleh para komunitas pencinta alam.

Pos Pet Bocor - Pos Kokopan :

Kontur jalur dari Pet Bocor ke Kokopan masih berupa jalur makadam dengan trek yang agak menanjak. Di jalur ini biasanya jeep para penambang belerang lalu lalang membawa hasil tambangnya.

Waktu tempuh dari Pet Bocor ke pos Kokopan sekitar 3-5 jam tergantung fisik masing-masing. Di pos Kokopan ini juga terdapat warung kecil yang berjualan gorengan dan kopi panas, namun tidak buka setiap hari seperti warung mbok Yem yang ada di Gunung Lawu. Di depan warung terdapat sumber air berupa pancuran dari pipa yang airnya sangat dingin dan segar. Di Pos Kokopan ini bisa bisa menampung hingga belasan tenda.

Pos Kokopan - Pos Pondokan :

Dari Kokopan menuju pos selanjutnya yaitu Pondokan, jalur semakin menanjak. Hampir tak ada trek bonus di jalur ini. Jalur makadam dengan tanjakan tanpa henti menjadi santapan selama 3-5 jam perjalanan dari Kokopan ke Pondokan. Bila mendaki pada musim kemarau sebaiknya gunakan topi dan baju lengan panjang karena jalur Gunung Arjuno via Tretes ini minim pohon-pohon besar dan cenderung panas.

Satu jam sebelum sampai di Pondokan, kita akan melewati sebuah kawasan yang cukup teduh dengan pohon-pohon cemara besar di kanan kirinya. Disini kamu bisa beristirahat sejenak setelah melewati jalur makadam tanpa bonus tersebut.

Pos Pondokan merupakan tempat para penambang menyimpan hasil tambang belerangnya yang mereka ambil dari puncak Gunung Welirang sebelum diangkut oleh mobil jeep menuju ke bawah. Disini banyak sekali pondokan atau bangunan yang terbuat dari kayu dan jerami untuk menyimpan belerang.

Di Pondokan juga terdapat sumber air yang disalurkan di sebuah bak yang terbuat dari cor-coran semen, letaknya sebelah kanan jalur pendakian. Meskipun tidak begitu bersih, namun air di Pondokan ini masih layak konsumsi. Pos Pondokan bisa menampung puluhan tenda.    

Pos Pondokan - Lembah Kidang :

Dari Pondokan pendaki bisa memilih tujuan. Pertama bila ke puncak Welirang pendaki harus mengambil jalur lurus, namun bila menuju Puncak Arjuno pendaki harus mengambil jalur ke kiri menuju pos selanjutnya yaitu Lembah Kidang.

Jalur pendakian dari Pondokan ke Lembah Kidang sudah tidak berupa jalur makadam lagi namun jalur tanah. Waktu tempuhnya hanya 30 - 45 menit saja. Lembah Kidang bisa menampung puluhan tenda ukuran sedang. Disini tidak terdapat sumber air bersih.

Lembah Kidang - Sabana 2 :

Biasanya para pendaki yang ingin ke Puncak Arjuno bermalam di Lembah Kidang, namun karena tidak ada sumber air, tempat ngecampnya bergeser ke Sabana 2. Dari Lembah Kidang ke Sabana 2 hanya membutuhkan waktu 10 menit saja. Jalurnya berupa tanah dengan ilalang di sebelah kanan kirinya.

Di pos Sabana 2 ini terdapat sumber air bersih yang sangat segar berupa pancuran dari pipa seperti di pos Kokopan. Pos Sabana 2 merupakan tempat ngecamp terakhir sebelum summit attack ke puncak Arjuno.

Sabana 2 - Puncak Ogal-Agil :
Jalur awal berupa sabana dengan trek agak landai. Trek selanjutnya adalah jalur tanah dengan trek sangat menanjak mirip trek menuju Arcopodo, Gunung Semeru. Setelah melewati tanjakan-tanjakan yang sangat terjal, jalur pendakian berubah agak landai dengan rerumputan di sebelah kanan dan kiri.

Mendekati puncak, jalur berubah menjadi menanjak lagi. banyak tanjakan-tanjakan php disini. Setelah melewati tanjakan terakhir, pendaki harus melewati dua bukit lagi untuk menuju Puncak Ogal-Agil, puncak tertinggi Gunung Arjuno.

Butuh waktu sekitar 4-5 jam untuk menuju puncak Gunung Arjuno dari Sabana 2. Sebaiknya bila melakukan summit attack menunggu langit agak terang karena jalurnya yang agak samar karena bekas kebakaran beberapa waktu lalu.  





Rute Pendakian Gunung Semeru


Ranupane – Ranukumbolo
    Dari Desa Ranupane  (2.100 m) inilah desa terakhir dan tempat pemeriksaan serta pos untuk melapor bagi para pendaki untuk naik, dan juga terdapat pondok pendaki untuk bermalam dan beristirahat. Desa Ranu Pane merupakan perkampungan kecil yang juga merupakan bagian dari Desa Suku Tengger, pekerjaan mereka pada umumnya bertani sayur-sayuran. Selain terdapat Ranu (danau) Pane, disebelahnya terdapat Ranu Regulo.
Ada 2 jalur yang biasa digunakan, yaitu :

Jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam dengan melintasi Gunung Ayek-ayek. Jalur awal yang akan dilalui landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m, ikuti saja tanda ini. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala, sehingga harus sering merundukkan kepala, Jalur ini akan berujung di Ranukumbolo.
Jalur lain yang paling sering digunakan adalah jalur Watu Rejeng. Dengan waktu tempuh 4 -5 jam. Jalur ini sekarang sudah dikembangkan untuk kepentingan wisata, sehingga terkesan lebih mudah dan bersahabat bagi pendaki pemula. Di setiap perjalanan akan ada beberapa Pondok (shelter) yang biasanya digunakan untuk beristirahat sejenak. Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, para pendaki akan sampai di Watu Rejeng, merupakan terbing terjal dengan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi pohon cemara dan pinus. Sesekali kita dapat melihat kepulan asap dari puncak semeru. Tak berapa lama pendaki akan melihat danau yang sangat luas yaitu Ranukumbolo (12 Ha) dengan ketinggian 2.400 m dpl.


Ranu Kumbolo – Kalimati
        Meninggalkan Ranu Kumbolo akan diawali mendaki bukit terjal, bukit ini oleh para pendaki disebut sebagai tanjakan cinta. Menurut mitos yang ada jika pendaki dapat mendaki tanjakan cinta tanpa berhenti sedikitpun sampai ujung tanjakan maka cintanya akan abadi selamanya. Perjalanan dari Ranu Kumbolo ke Kalimati berjarak 5 km membutuhkan waktu tempuh 2-3 jam.
     Setelah tanjakan cinta, terbentang sebuah padang rumput luas yang dinamakan oro-oro ombo, Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus. Padang rumput ini mirip sebuah mangkuk dengan hamparan rumput yang berwarna kekuningan.
Dari balik Gunung. Kepolo tampak puncak Semeru menyemburkan asap menunjukkan kegagahannya. Di sebelah selatan padang rumput Oro-Oro Ombo terdapat kelompok Hutan Cemoro Kandang termasuk dalam gugusan Gunung. Kepolo (3.095 m dpl) merupakan hutan yang ditumbuhi pohon cemara gunung dan tumbuhan paku-pakuan. Setelah cemoro kandang perjalanan berlanjut ke padang rumput luas yang disebut Jambangan yang terletak 3.200 m dpl, di sini terdapat beberapa cemara, mentigi, dan bunga edelweis. Dari temapt ini tak berapa lama lagi pendaki akan menemukan Pos Kalimati.

    Nama kalimati berasal dari nama sebuah sungai/kali yang tidak berair. Aliran air hanya terjadi apabila musim hujan, aliran menyatu dengan aliran lahar Semeru. Daerah ini merupakan padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan edelweis seluas 20 ha, dikelililngi kelompok hutan alam dan bukit-bukit rendah. Kalimati merupakan tempat berkemah para pendaki sebelum melanjutkan pendakian. Disini terdapat fasilitas pondok pendaki, namun untuk kebutuhan air dapat diperoleh dari Sumbermani, yaitu pendaki berjalan ke arah barat / kanan menyusuri pinggiran hutan dengan jarak tempuh 1 jam pulang pergi, di tempat ini terdapat tetesan air dari celah batu yang dikumpulkan sehingga membentuk pancuran air.

Kalimati – Arcopodo – Mahameru
    Dari Kalimati biasanya para pendaki memulai pendakian menuju puncak pagi-pagi sekali, yaitu sekitar pukul 2 pagi dengan melalui hutan cemara dan bukit pasir selama 5 -6  jam untuk sampai di puncaknya, dengan keadaan jalan yang terjal menanjak. Dari Kalimati perjalanan melewati Arcopodo yakni sebuah tempat camp terekahir yang biasanya digunakan para pendaki bermalam, ditempat ini konon ditemukan 2 buah arca yang sama makanya disebut arcopodo.
    Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak “Mahameru”. Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut “Jonggring Saloko” dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi. Di puncak Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Di puncak inilah para pendaki menyematkan dirinya sebagai penakluk puncak tertinggi di Jawa 3.676 mdpl.